10 Mar 2013

belajar menulis puisi

PAGE OF MY LIFE


membuka jendela dunia melalui rahim ibu
laksana kertas putih tak bernoda
tak ada halaman apapun yang bisa terlihat
apa lagi tulisan
hanya garis tangan yang membawa pesan tersirat dari tuhan

1 tahun berlalu...
kini halaman putih itu mulai terisi
dengan warna, kasih sayank
dan begitu banyak dunia kecil yang indah
tak ada duka apapun

2 tahun berlalu
lembar pertama mulai penuh
kini lembar kedua tersibak dengan ocehan" kecil yg lucu
dunia msh terasa indah
tanpa ada problema, semua dunia bermain yg indah

3-6 tahun berlalu
dunia ini masih terasa indah
begitu bnyak warna
ceriaku diatas awan putih yg bergumpal indah
tak ada seorangpun yg bisa mencurinya dariku
kini aku punya bnyak lembaran
terbntuk semacam ontologi cerita kehidupan
terekam dalam memory yg diciptaka Tuhan

7-12 tahun berlalu
dari ontologi kehidupan,, kini menjadi sebuah buku yang agak tebal
berisi cerita kecil yang lucu dan menggelikan
ada secercah emosi
ada sederet kenakalanku
ada banyak impian-impian kecil yang mulai diperjuangkan
ada bnyak prestasi yg ku ukir
semua bak'" saja
seperti kisah nirmala dalam negeri dongeng
semua indah dan terasa manis gula"

12-15 tahun berlalu
kini buku tebal itu bertambah lagi
halaman demi halaman mulai terukir dngn sendirinya
yg dulu hanya berwarna putih
kini mulai bermunculan warna'" lain, merah, kuning, hijau, biru dan ungu
bahkan merah jambu >.
ukiran merah jambu muncul dihalamanku yg ke 15 tahun
aku mengenal arti sekotak coklat, selembar kertas merah jambu, dan setangkai bunga mawar
hahahaha
lucu memang
ada rasa yg lain pada saat itu
lembar ini penuh warna
ada tawa, bahkan mulai ada tangis
oh..
tak terduga memang

15-17 tahun berlalu
halaman ini membuat terkejut
tak terduga aku mendapat bom waktu
yg hampir merenggut nyawaku
ku ingat lagi lembaranku 4 tahun silam
tak ada yg salah dg hidup ini
tak ada yg salah dengan penciptaku
kini baru terkuak sedikit dari pesan Tuhan yg tersirat di tanganku
yah,, hanya sedikit... dari sekian bnyak yg belum terkuak
ini adalah misteri
ini adalah takdir
ini yg harus kujalani

17-19 tahu berlalu
lembar demi lembar, bahkan halaman demi halaman
telah terukir bnyak kisah
kini bocah kecil lucu 18 tahun lalu kinii tumbuh
menjadi sosok jelita dan kuat
dia bagaikan ranting
ranting kecil di ujujg pohon yang tak berdaun
ranggas, bahkan tak terlihat bahwa dia hidup
dia sendiri
terutup oleh rimbunan dahan dibawahnya
dia tumbuh dalam pohon yang sama
tapi dia berbeda
tapi ranting kecil ini mulai tumbuh daunnya satu persatu
walaupun sudah tak mungkin lagi untuh mencari pohon yang lain
pada akhirnya ranting ini terlepas dari pohonnya
terlepas dari induknya
dia jatuh ke tanah
tapi tak patah, dia hanya retak dan....sedikit terluka
....
ranting kecil kering itu jatuh ketanah
berbulan" hanya diam dan terus berusaha hidup
dia terus berusaha menyarap air dari tanah
dan...
ranting itu berhasil
kini dari ranting kecil dan kering itu tumbuh sehelai daun
bulan demi bulan berlalu
ranting itu kini menjadi pohon kecil yang anggun
dia tumbuh sendiri
bejuang mendapatkan hidpnya sendiri
dan dia berhasil bertahan
suatu saat nanti dia akan menjadi pohon yang besar,
yang tak akan membiarkan rantingnya kering

20 tahun berjalan...
lembaran" yang penuh noda
ketika airmata menetes
lembaran ini basah oleh air mata
ketika darah menetes
ini adalah sebuah investasi yang buruk
sebuah noda yg tak akan pernah bisa terhapus
ketika si jelita itu bertemu dengan elang yg perkasa
yg mencengkeram hingga dia tak kuasa menahan
kini jelita yg dulunya ranting kecil yg pernah jatuh dan retak
kemudian tumbuh menjadi pohon yg anggun
kini layu, dan jatuh lagi
satu persatu daunnya gugur
tapi tak sampai ranggas seperti dulu
ketika cakar elang itu mencabik"nya
dy hanya jatuh, tapi tak terpuruk
sampai pada perjalanan penyembuhan lukanya
datanglah seekor merpati muda yg berusaha menyembuhkan luka itu
tapi si jelita salah menilai merpati itu
ya..
merpati adalah burung, sama dengan elang yg juga burung
jelita takut merpati akan mencengkeramnya juga
merpati itu di tipunya, dengan akal bulus si jelita
sampai pada titik terang bahwa merpati tak sama dengan elang durjana itu
tapi merpati dan pohon jelita itu telah menorehkan investasi buruk
mereka harus menjalaninya
berusaha menghapus noda itu dengan kesucian cinta kasih yang tulus
perlahan tapi pasti..
pohon yg jelita itu tumbuh rindang
bersama merpati yg selalu bertengger dan setia menemaninya
kini pohon jelita itu sudah mulai menumbuhkan ranting kecil
yah.. satu ranting yang mungil kini tumbuh
dan akan tetap tumbuh sampai nanti
dan merpati akan tetap setia bertengger pada pohon jelita



malang,11 april 2011
-Nat asmaradiana-

*ku tulis puisi yang lumayan panjang ini dengan tujuan supaya pembaca dapat memetik pelajaran yg saya sampaikan melalui karya sastra dalam bntuk puisi ini. aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata-kata. tapi aku berusaha menyampaikan pesan hidup melalui kata-kata. see you in next my note ^_^
nb: kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar